Rabu, 25 Desember 2013

MINGGU KUTUKAN




MINGGU KUTUKAN
>>>Putri Raflessia<<<

Minggu pagi setelah melewati Sabtu kelabu. Pagi yang berjalan normal dengan kesibukan di hari libur dan kemalasan untuk mandi karena nggak bakalan kemana-mana. Alhasil pagi ini Rea memutuskan mandi pada pukul sembilan pagi…ritual buang sial sampai ntar jam sembilan malam semoga nggak ada jelangkung yang datang nyamperin Rea.

Rea tersenyum dalam mandinya. Lalu bergumam.

Satu hal yang bakalan paling horor saat ini jika tiba-tiba mama teriak dan ngomong kalau ada jalangkung datang mencari saya dan menunggu saya di ruang tamu. 

Rea buru-buru menggelengkan kepala beberapa kali dan mengetok kepalanya sendiri karena berfikiran yang aneh. Karena otaknya selalu saja membuat cerita yang belum terjadi. Rea kembali meneruskan mandinya saat ada petasan meledak di depan kamar mandi.

“Rea, kenalanmu datang dan nunggu di ruang tamu.”

Rea mangap….apaaaaaaa???? oke deh ilustrasi hororku jadi nyata. Kenalan darimana coba? Datang nggak dijemput tiba-tiba nongol. Ngapain kesini? 

Rea menyahut lemah “Ya Ma”

“Cepetan mandinya!!! Jangan lama-lama.”

Rea malah sengaja ngelama-lamain mandinya, ngelama-lamain keramasnya, ngelama-lamain nyuci baju karena semua dilakukan sambil ngedumel nggak jelas. Mulutnya seakan mengutuki hari Minggu. Sepertinya sebentar lagi Rea bakalan jadi duplikatnya mama Malin Kundang karena rajin mengutuk.

*****

Dengan alasan menghargai diri sendiri dan tamu Rea memasang senyum paling aneh, karena dipaksakan. Sebenarnya jalangkung yang kini duduk di depannya nggak punya salah apa-apa. Dia baik, bisa diajak ngobrol, dan bukan lelaki yang nggak sopan. Hanya saja otak Rea nggak bisa dilepaskan dari sosok yang bernama Ardan. Entah sudah berapa kali dia menggunakan Ardan sebagai topik pembicaraan meskipun tak sekalipun Rea menyebut nama Ardan. 

Rea jadi merasa bersalah dengan lelaki di depannya. Pertama dia benar-benar tidak menyimak nama lelaki itu saat berkenalan, kedua Rea memasukkan lelaki lain dalam pembicaraan mereka, dan yang ketiga Rea harap gelagat Rea nggak terlalu kelihatan ingin mengusir, karena Rea sudah beberapa kali mengucapkan kamu nggak ada acara lainkah?
*****
Perasaan aman dan nyaman adalah saat jalangkung sudah pergi meninggalkan Rea. Rea menjatuhkan diri di atas kasur lalu meraih ponselnya dan memanggil ‘Árdan Jelek’. Ada perasaan bersalah di hatinya, dia ingin sekali menceritakan semuanya tetapi lagi-lagi sinyal nggak pernah membantunya dalam hal seperti ini. Saat dia benar-benar membutuhkan suara Ardan untuk menenangkan hatinya.