Kamis, 24 November 2011

GEDUNG BIOSKOP

Lophly Girl pastinya tau donk yang namanya GEDUNG BIOSKOP???

Yaaa bener banget Gedung Bioskop===> tempat untuk nonton pilem.

Udah berapa kali kalian masuk gedung bioskop buat nonton pilem? Ingat pertanyaan gue BUAT NONTON PILEM, bukan buat yang lainnya misalnya buat pipis, buat numpang potopoto, atau sekadar beli popcorn (yang ini nggak banget deh, popcorn dimanamana juga ada kali). Ketika kalian SD mungkin jarang atau bahkan nggak pernah nonton pilem di Gedung Bioskop, kalau SMP mungkin udah lumayan sering apalagi yang rumahnya di kota bukan di SOGUN(Deso Gunung) <=== MELAS. SMA jauuuuuuuh lebih sering lagi ke Bioskop dan kuliah bahkan sampe’ nginep di Gedung Bioskop menjelajahi seluruh pilem…..hahahahaha janganjangan jaga karcis.

Gedung Bioskop itu layaknya surga bagi para penggemar pilem, surga bagi para orang yang punya pacar. Pasalnya setiap gue liat ftv selalu aja ngomong “gue mau nonton sama pacar gue”. Sama ajalah di pilempilem Indonesia atau drama korea gedung Bioskop tampaknya sangat waaaaaaah banget. Bahkan yang gue inget betulbetul adalah drama korea secret garden dimana Hyun bin beli tiga tiket yang satu digunain untuk tangan kanannya, yang satu buat pantatnya, dan yang satu buat tangan kirinya (lebey banget ni bapak yaaah).

Sekarang ke topik persoalan ada nggak yaaa orang yang selama 20 tahun hidup di dunia belom pernah masuk BUAT NONTON PILEM di Gedung Bioskop….ayooo cepet acungin tangan!!!!! Dengan semangat empatLima (’45) gue acungin tangan gue sendiri. Tapi kemarin tepatnya tanggal 24 Nopember gue udah nonton pilem di Gedung Bioskop. Kagak percaya?????????

INI TIKETNYA

tiket bagian depan

tiket bagian belakang

Sebenarnya gue udah pernah tuh masuk Tuentiwan Matos===> buat numpang pipis (kan graaaatiiiis!!!) wkwkwkwk. Yang kemarin sumpah gue beneran nonton pilem alias layar tancep di Gedung Bioskop. Pilem pertama yang gue toton di Bioskop adalah “Sang Penari”

kenapa gue pengen banget nonton pilem ini karena gue seneng banget sama novelnya “Ronggeng Dukuh Paruk”. Tapi anehnya gue nangis ngeliat pilem ini di saat semua penontonnya pada ngakak kagak jelas karena apa,,,,”Kenapa gue sampe’ nangis yaaaa????” aneh, abnormal, atau emang gue orangnya sensitive gitu…..Tau aah yang penting gue udah pernah masuk Gedung Bioskop untuk pertama Kalinya buat nonton pilem….wkwkwkwk

MOGA BUKAN YANG PERTAMA DAN TERAKHIR KALI…..amiiin

Selasa, 22 November 2011

Impor Budaya

Si A “Baju ini impor lho Jeng!”

Si B “Sepatu ini saya beli dari negeri seberang!”

Si C “tas ini, tas yang nggak akan mungkin ditemuin di Negeri Garuda!”

Si A, B, dan C “Lalu kamu?”

Aku hanya mengulum senyum

Menyerahkan tas kresek

Baginya mungkin ku brengsek

Ikut golongannya tapi bawa tas kresek

Mereka melongok ke dalam kresek

Barang sama seperti yang mereka tenteng

Barang sama seperti yang mereka pakai

“Aku mendapatkannya di Negeri Garuda”

“Aku mendapatkannya dengan kemurahan Negeri Garuda”

“Negeri Garuda punya segala”

“Rakyat Garuda tak menghormati segalanya”

“Barangkali rakyat akan mengekspor budaya”

“Lalu bayi Garuda tak akan lagi mengenal budaya”

“Mereka ‘kan bilang ini impor lho dari Negeri Sana”

“Dan mayat pendahulu menangis terluka”

Malang, 16 Nopember 2011

Renungan Penantian

Seratus pasang kaki terpancang

Kakiku berada diantara seratus pasang kaki terpancang

Kaki seratus pasang menanti tumpangan

Tumpangan yang tidak membuat anfal

Tumpangan yang beri oksigen tuk berjuang

Bukan mengimpit paruparu sempit


Tumpangan di negeriku ingin uang

Tak pedulikan kesehatan

Tak pedulikan kehidupan

Pelanpelan mati tanpa hembusan

Sesak mencekik nadi-nadi kehidupan


Tumpangan di negeriku semakin tak nyaman

Menghimpit nadi yang ingin tenang

Menghimpit paruparu inginkan oksigen bergelimang


Tumpangan di negeriku menyesakkan

Bobol uang tanpa beban

Bobol hidup tanpa segan

Membunuh secara perlahan

Nganjuk, 7 Nopember 2011