Sabtu, 06 Agustus 2011

LHO

Sinopsis Novel
>>>Putri Raflessia

Judul : LHO
Pengarang : Putu Wijaya
Penerbit : Balai Pustaka
Tahun terbit : 2000
Kota terbit : Jakarta
Jumlah halaman : 186 halaman

Berawal pada sore hari aku dan Zen berjalan-jalan. Zen terus berbicara, ingin rasanya tokoh aku membunuh Zen agar tidak dapat berbicara lagi dan rasa itu ia wujudkan, tetapi ketika ia mendorong tubuh Zen, ia kalah kuat untuk menjatuhkan Zen ke aspal. Akhirnya ia sendiri yang terjatuh dan pingsan. Zen merasa bersalah, ketika di rumah sakit, tak henti-hentinya Zen minta maaf. Pikiran tokoh aku, mungkinkah sebenarnya Zen juga berniat membunuhnya? Tetapi Zen menyangkal, lalu Zen berganti menuduh aku, awalnya aku menyangkal, namun akhirnya ia mengaku.
Persahabatan mereka tetap berjalan. Suatu hari Zen berkata pada aku bahwa sebenarnya tokoh aku telah mengalami proses menuju kegilaan, ia menunjukkan hasil observasinya. Lalu suatu ketika Zen menyuruh tokoh aku mengulangi perbuatannya dahulu demiobservasinya. Hari itu aku mengulangi kejadian untuk membunuh Zen. Kejadian itu terulang kembali dan akhirnya Zen mati tertabrak mobil dan tokoh aku pingsan. Ketika terbangun ia telah berada di rumah sakit. Semua menganggap tokoh aku depresi karena kehilangan sahabatnya. Anak muda pengendara mobil yang menabrak Zen ditangkap dan diadili. Tokoh aku mersa bersalah tetapi ia tidak mampu mengatakan kebenaran, keadaan yang membuatnya bungkam.
Akhirnya suatu hari tokoh aku melarikan diri dari rumah sakit dan merantau jauh. Aku bekerja pada pengusaha pemilik truk, ia adalah seorang janda. Aku juga mengenal sahabat baru seperti Zen, namanya Bing. Namun pada suatu hari Bing melakukan hal yang sama dengan Zen, ia tak ada henti-hentinya bicara, tokoh aku ingin membunuhnya dengan cara yang sama dengan Zen, tetapi meleset tokoh aku yang celaka. Di rumah sakit semua orang bertanya-tanya. Tokoh aku meminta maaf atas perbuatannya, namunsemua mengira kalau tokoh aku ingin bunuh diri. Aku merasa ternyata semua orang beranggapan sama. Lalu aku memutuskan kembali ke kotanya untuk jujur kepada semua orang. Ketika di kotanya yang dulu ia bekerja di suatu perusahaan, namun pada suatu hari karena ia lalai, ia terancam dipecat dari pekerjaannya, bahkan akan ditembak oleh majikannya. Ketika kejadian itu tokoh aku pingsan dan setelah terbangun ia sudah berada di rumah sakit jiwa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar