Jumat, 12 Desember 2014

PERI HITAM DAN PERI PUTIH CEKCOK



 PERI HITAM DAN PERI PUTIH CEKCOK


Pesan aneh yang Rea lontarkan membuatnya berseteru dengan peri hitam dan peri putih tadi pagi. Bahkan walaupun sudah dua minggu berlalu Rea masih ingat dan kini mengakibatkan dua peri itu campur tangan.
*****

Adu mulut terjadi pagi ini di kamar kos Rea. Pagi buta yang membuatnya cukup kalangKabut karena dua peri di hatinya adu mulut dengan mulut Rea. 

“Apa salahnya menghubungi dia Re. Toh berteman itu nggak salahkan?” Peri putih mulai berargumen.

“Pikirin lagi Re, menghubungi atau mungkin hanya sekadar kirim pesan sama saja akan membuatmu terjatuh.” Peri hitam membumbui Rea.

“tapi...” belum selesai bicara Peri Hitam udah menyahut.

“Jelas-jelas ketika dia tahu kau yang mengirim pesan, dia nggak ngebales kan Re. Hubungan kalian udah putus sebelum nyambung Re. Dari dulu, setahun atau bahkan dua tahun yang lalu.”

“Kenapa pula aku harus mengirimi pesan ke dia” Rea memukuli kepalanya sendiri.

“Rea, jangan pernah nyalahin diri sendiri. Setiap hal yang sudah dilakukan baik sengaja atau tidak itu sudah digariskan. Bukankah kau ingin tetap berteman dengannya, tanpa prasangka, tanpa curiga, dan juga penuh rasa nyaman?” Peri putih menambahkan.

Rea mengangguk pelan. Dia mengutuki dirinya yang selalu saja mengirim pesan tanpa berpikir 10 kali. Alhasil dia selalu membuat ricuh dua peri itu, seperti pagi ini.

“Ya kalau kamu memang pengen sakit hati lebih dari 5 kali sih hubungin aja Re. Kali aja rasa sakit yang selama ini Ardan berikan masih kurang.” Peri Hitam berkata sengak lagi.

“Jahat banget sih kamu. Rea kalau memang menghubungi dia membuat kamu lebih tenang apapun jawabannya maka hubungilah! Toh kita nggak tahu hasilnya, mungkin keinginanmu dianggap sebagai kebutuhan oleh Tuhan. Siapa yang tahu?” Peri Putih berkata-kata lagi.

Rea monyongin mulutnya, lalu menariknya kembali dan menggigitinya.dahinya berkerut. Ponsel di sampingnya ia angkat lalu ia banting lagi. Ia angkat dan lalu menulis pesan kemudian ia hapus lagi dan lempar lagi.

Peri Putih dan Peri Hitam sejak tadi memandangi Rea. Mereka bersiap-siap bilang hore sambil jungkir balik jika salah satunya menang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar