Jumat, 05 Agustus 2011

PEREMPUAN DAN PENDIDIKAN

Perempuan dan Pendidikan
>>>Putri Raflessia

Perempuan adalah makhluk ciptaan Tuhan yang sejajar dengan laki-laki. Meskipun keduanya berbeda namun mempunyai kedudukan yang sejajar di dalam kehidupan. Hal ini bukan berarti bahwa perempuan sama dengan laki-laki tetapi hanya sejajar. Pada dasarnya mereka tetap berbeda dalam hal keperempuanan yaitu perempuan bisa hamil sedangkan laki-laki tidak, perempuan bisa menyusui sedangkan laki-laki tidak, dan perempuan dapat menstruasi sedangkan laki-laki tidak bisa. Akan tetapi dalam hal pendidikan hak mereka sama dan tidak dibedakan. Perempuan tidak lebih bodoh dari laki-laki karena sesungguhnya perempuan bisa lebih pintar daripada laki-laki.
R.A Kartini sebagai tokoh emansipasi wanita telah membuktikan bahwa perempuan tidak kalah pintar dari makhluk yang bernama laki-laki. Melalui pendidikannya yang ditularkan kepada kaum perempuan kini perempuan telah bisa mencapai emansipasi wanita. Emansipasi adalah persamaan hak di berbagai aspek kehidupan dalam lingkungan masyarakat. Persamaan hak ini mencakup pendidikan, pekerjaan, dan peran serta perempuan di dalam lingkungan masyarakat. Sekarang bukan zamannya lagi perempuan diperbudak oleh laki-laki karena dianggap lemah dan dianggap lebih bodoh. Bukan zamannya lagi perempuan dijajah oleh laki-laki karena perempuan dapat berkompetisi dengan laki-laki dalam kehidupan.
Kini perempuan mampu berkompetisi dengan laki-laki untuk meraih kekuasaan. Negara Republik Indonesia pernah dipimpin oleh Presiden perempuan, Megawati Soekarno Putri, yang membuktikan bahwa perempuan tidak kalah dengan laki-laki. Pekerjaan yang bisa dilakukan oleh laki-laki juga bisa dilakukan oleh perempuan bahkan kalau pekerjaan itu membutuhkan skill yang tinggi. Ada perempuan yang bisa menjadi kepala perusahaan, Bupati, Guru, koki, manajer, menjadi penarik becak, atau bahkan menjadi pengangkat batu.
Pemerintah juga menggalakkan pendidikan kepada perempuan-perempuan agar mempunyai keterampilan untuk menjalani kehidupan. Ada pelatihan-pelatihan yang diadakan untuk membekali perempuan agar tidak terlalu bergantung dengan laki-laki tetapi bisa menciptakan pekerjaan lewat tangan-tangan kreatif. Hal ini dilakukan agar mereka tidak melakukan pekerjaan yang tidak baik misalnya menjadi seorang pelacur atau Pekerja Seks Komersial (PSK) yang selalu dianggap identik dengan wanita padahal ada juga pelacur pria, gigolo.
Menjadi seorang perempuan yang berpendidikan tinggi bukan berarti mengesampingkan perannya sebagai perempuan. Misalnya sebagai seorang istri sangat mungkin pendidikan perempuan lebih tinggi dari pendidikan suaminya, tidak lantas perempuan tidak menghormati suaminya karena suamiya dianggap lebih rendah. Perempuan sebagai seorang istri haruslah tetap taat kepada suaminya, tetap menjalankan tugasnya atau kewajibannya sebagai seorang istri.
Pendidikan yang dimiliki oleh perempuan selayaknya dipergunakan untuk kepentingan kehidupan. Pendidikan yang didapat harusnya digunakan untuk mengatur hidup agar layak. Semua menyadari bahwa di dalam satu keluarga tanpa hadirnya perempuan maka akan tidak teratur apalagi di dunia. Perempuan sebagai penyeimbang selayaknya memang mempunyai pendidikan agar dapat mengatur sesuai dengan yang seharusnya. Selain itu pendidikan juga membantu perempuan untuk membela dirinya sendiri, misalnya dari pelecehan seksual. Akhir-akhir ini seakan perempuan sering kali dilecehkan, jika perempuan memiliki pendidikan maka dia bisa mengatasi semuanya dengan cara yang cerdas.
Pada dasarnya pendidikan memang sangat penting untuk kehidupan. Pendidikanlah yang juga mampu membuat perempuan bangkit dari yang dahulu dijajah laki-laki namun kini mampu berdiri sejajar dengan laki-laki. Masih banyak perempuan di luar sana yang membutuhkan pendidikan keterampilan atau pengetahuan yang lain untuk masa depan, maka dari itu jangan pernah berhenti untuk belajar dan belajar entah kepada orang lain, lembaga pendidikan, pengalaman diri sendiri atau melalui lingkungan tempat kita tinggal. Yakinlah bahwa perempuan itu bisa dan tidak lebih bodoh dari laki-laki asalkan berusaha.


Pernah dimuat di Jawa Pos For Her edisi Selasa 29 Maret 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar