Jumat, 14 Februari 2014

SEBUAH DOA SUBUH

SEBUAH DOA SUBUH

Pada suatu Pagi...
Aku duduk pada satu titik di sebuah lapangan membiarkan peluhku menguap. Mataku menyapu, memperlihatkan beberapa orang yang sibuk berlari, bermain, senam, dan atau hanya sekadar berbincang. Lantas lima meter di depanku mataku menangkap sosok dia.

Dua jam yang lalu saat Subuh. Karena doa tak mungkin hanyalah sebuah keisengan. Kau kusebut dalam doa Subuh. Kemudian doa itu akankah terkabul?

Dua jam setelah Subuh aku dapati kamu tepat melintas di hadapanku. Dengan senyum yang selalu saja aku agungkan dan petikan jarimu membuatku tersadar bahwa kau nyata ada di hadapanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar