Minggu, 23 Februari 2014

PADA SUATU MIMPI



PADA SUATU MIMPI

Pada Suatu Malam…
Gemerisik daun yang bergesekan dengan gerimis masih ia dengar. Lantas Rea matikan lampu supaya bunyi itu menemani lelapnya nanti. Iseng Rea mengucap “Selamat malam Ardan, Selamat Tidur” hanya pada gumaman.Lalu lelap dan dibuai mimpi.

Pagi selalu saja menyisakan tanya akan apa yang Rea mimpikan semalam. Beberapa pagi yang lalu Rea jelas tak pernah memimpikan Ardan segamblang semalam.

"Apa hanya karena aku bergumam mengucap salam kepadanya sebelum tidur lantas Tuhan menyisipkannya dalam mimpiku?"

"Atau mungkin aku terlalu merindukannya sehingga gamblang sekali setiap cerita di mimpi itu terekam otakku.
Seorang Ardan yang tak mau menerima telefon lalu mengangsurkannya padaku agar menjawab ponselnya dan lantas dia tertidur di pangkuanku. Tanganku kemudian ia letakkan di wajahnya ia arahkan ke dahi, pipi, lalu dagunya. Ia tersenyum padaku, senyum yang telah lama tak kulihat tapi aku mengernyitkan kening. Wajahnya panas, apakah dia sakit?"

Jika itu sekadar mimpi mengapa sebegitu gamblang? Lagi Rea hanya mampu berdoa semoga Ardan tidak sedang sakit.

2 komentar:

  1. mimpi ada 2 jenis yaitu sekedar bunga tidur ato sebuah tanda :D
    silahkan bu irea tentukan sendiri manakah yang bisa dijadikan mindset biar membuat hati bu irea lebih tenang.selamat bekerja...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika itu sebuah tanda. apa arti dari mimpi itu saudara Ano?

      Hapus