Rabu, 19 Februari 2014

CERITA 11.1.14

CERITA 11.1.14


Melihat seorang ibu cantik dengan senyuman ibu yang pahit,dingin, dan sama sekali tak menghangatkan. Rasa letih, malu, dongkol, ataupun kesal tergambar sekali pada rautnya. Tetapi ia toh masih sangat mencintai putrinya.

Saya baru saja memasuki ruang obat ketika mendengar bahwa ibu itu tadinya menangis. Mata teman saya menunjuk pada dua orang bocah (kira-kira masih SMP) yang duduk di sofa. Bocah laki-laki dan perempuan. Gadis itu sedang hamil, ya anak ibu itu sedang hamil. Kemungkinan besar bocah laki-laki di sampingnya adalah pacar yang menghamilinya.

Lagi, miris. Ketika saya dihadapkan pada kenyataan yang ada.Tiba-tiba saya memikirkan kemarahan ayah gadis itu, isak tangis seorang ibu yang kini mengantarkannya. Meski bedak dan gincu ia poleskan di wajahnya toh ibu itu masih sangat terlihat khawatir dan pucat.

Ibu itu menebus obat anaknya tanpa bicara panjang lebar. Aku dengar suaranya bergetar, isaknya masih sangat terasa pada suaranya.

Lagi, kudengar sudah 21 minggu umur kehamilannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar